Memahami Definisi dan Kegunaan Past Future Continuous Tense
Past Future Continuous Tense disebut juga dengan Past Future Progressive Tense yang digunakan untuk menyatakan kejadian yang telah direncanakan diwaktu tertentu dimasa yang lalu dan diharapkan akan sedang terjadi dimasa mendatang - diwaktu lampau.Dari definisi diatas kita menemukan 2 hal pokok penting yang dapat kita ambil agar dapat memahami kegunaan tenses past future continuous tense ini, yakni:
- Kejadian yang telah direncanakan dimasa lampau.
- Kejadian itu diharapkan akan sedang terjadi dimasa mendatang.
Pertama, setiap tenses Future mengandung rencana - akan terjadi. Jadi, masih dalam wujud rencana dan belum terjadi sama sekali. Kedua, yang dimaksud dengan "akan sedang terjadi dimasa mendatang" itu sbb:
Rencana itu telah dibuat tapi apakah rencana itu berhasil menjadi nyata? jawabnya jelas "tidak", tapi masih dalam proses untuk menjadi kenyataan. Makna dari "dimasa mendatang" diatas adalah "masa mendatang" yang ada dimasa lampau, jadi tidak ada keterkaitannya dengan sekarang (present time). Dengan demikian, past future continuous tense itu menggambarkan bahwa: pernah ada sebuah rencana dulu telah dibuat, sedang diproses agar terjadi dan benar-benar diharapkan menjadi nyata diwaktu-waktu tertentu dimasa mendatangnya diwaktu lampau.
Cara Menggunakan Past Future Continuous Tense
Perhatikan ilustrasi berikut ini!Dari ilustrasi diatas, kita dapat melihat bahwa rencana yang telah dibuat pada tanggal 1 october 2014 masih dalam proses. Dan, "masa mendatang" yang dimaksud pada Past Future Continuous Tense tersebut diumpamakan akan terjadi pada tanggal 12 october 2014. Lebih lanjut lagi, rencana itu tidak pernah terjadi pada waktu sekarang (present time) apalagi dimasa yang akan datang (future time).
Pola Kalimat Past Future Continuous Tense
Untuk menyatakan kejadian seperti yang telah diuraikan diatas, kita harus menggunakan bentuk dan pola kalimat Past Future Continuous Tense, sbb:Subject + Should/Would + Be + Present Participle + Object/Adverb/Complement
Contoh Kalimatnya:
He would be attending the meeting in the following day.
(Dia akan sedang menghadiri pertemuan itu di keesokan harinya).
Untuk memahami contoh kalimat diatas, berikut ini adalah contoh kontekstualnya dlm wujud dialoq:
Kartika: Adrian told me that he would be attending the meeting in the following day.
(Dia bilang ke saya katanya dia akan menghadiri pertemuan itu keesokan harinya).
Shinta: Yes, In fact, he didn't.
(rencananya emang gitu sih, tapi nyatanya enggak jadi tho).
Keterangan dan Penjelasan contoh dialog diatas:
Sebulan yang lalu, Adrian pernah bilang ke Kartika bahwa Adrian akan menghadiri pertemuan itu lusa depannya ("lusa depan" ini maksudnya ya sebulan yang lalu). Tapi pas lusa tiba ternyata Adrian tidak jadi datang padahal sudah direncanakan oleh Adrian yang diharap-harapkan jadi menghadiri pertemuan itu.
Itulah sebabnya, Shinta mengatakan: "he didn't". Ingat! bahwa kata bantu /didn't/ adalah bentuk negatif dari pola kalimat simple past tense. Itu artinya, kenyataan (in fact) berupa /didn't/ alias batal atau tidak jadi datang juga dimasa lampau. Bila diwaktu lampau faktanya tidak terjadi, apalagi pada waktu sekarang (present time) dan masa yang akan datang (future time).
1) Bentuk kalimat negative (Negative Sentence) adalah dengan menambahkan ungkapan negasi berupa "NOT" diakhir kata bantu modal berbentuk past tersebut:
Would not
Should not
atau,
Wouldn't
Shouldn't
Contoh:
They shouldn't be walking yesterday.
2) Bentuk kalimat tanya (Interrogative Sentence) dari Past Future Continuous Tense ini yaitu dengan meletakkan kata bantu /would/ atau /should/ diawal kalimat.
Contoh:
Would he be working all day yesterday?
3) Penggunaan would/should bergantung pada jenis subject. Lihat bahasan mengenai Past Future Tense.
Adverb of Time pada Past Future Continuous Tense
Kita dapat menggunakan semua bentuk dari kata keterangan waktu yang sering digunakan pada tenses serba Past, serba Present dan serba Future, seperti:Yesterday
This morning
Now
At present
Today
In the following day
Tomorrow
dsb.
Contoh:
I hope you would be waiting for me today.
She told me that she would be working all day tomorrow.
#Lebih dalam Mengenai Would dan Should
Dibanyak penerapannya dalam wujud percakapan bahasa inggris, penggunaan would atau should seringkali digunakan berdasarkan keadaan dari pembicara (speaker) tersebut, diantaranya:Obligation (Keharusan/Kewajiban)
Prediction (Perkiraan)
Plan (Rencana)
Expectation (Harapan)
Contoh:
You should be watching the program to be reviewed in that class. (Obligation)
Dengan demikian, penggunaan /should/ lebih mengarah pada bentuk penegasan akan pentingnya suatu rencana. Sedangkan /would/ sering digunakan untuk mengungkapkan suatu rencana, harapan ataupun perkiraan/ramalan.