Pengertian dan Defenisis Man Jadda Wajada
Barang siapa bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasilnya, ya.. seperti itulah arti dari pada man jadda wajada, setahu saya ini bukanlah sebuah hadist meski menggunakan bahasa arab melainkan sebuah pepata arab yang mengandung makna yang sangat dalam untuk digali dan artikan. Kata kunci dari kalimat ini sendiri adalah “ Jadda “ atau Bersungguh-sungguh jadi sejauh manakah kita sudah bersungguh-sungguh lalu kenapa meski kita harus bersungguh-sungguh ?
Mungkin jawabannya persi saya supaya kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan karena dibalik kesungguhan ada Allah yang maha menetukan segala sesuatu tetapi diwajibkan kita untuk berihktiar dan kesungguhan dalam berihktiar sangat di butuhkan.
Kesungguhan adalah cara untuk menyempurnakan amal kita secara lahiria karena bersungguh – sungguh dalam melakukan aktifitas hidup Juga didalam agama dipandang sebagai “ JIHAD “ namun jika kita masih belum mendapatkan hasil maka itulah yang dinamakan takdir namun kita jangan dengan mudahnya menyalahkan takdir jika memang kita belum maksimal dalam berikhtiar.
Perintah untuk melakukan kesungguhan.
Manjadda wa jada |
• Kesungguhan untuk meraih keridhoan.
Tentunya kesungguhan untuk mencari keridhaan allah ini adalah hal yang paling besar dan harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh karena dengan kesungguhan itu insyaAllah akan menemukan dan allah akan menunjukkan jalannya.
“ dan orang –orang yagn bersungguh –sungguh untuk mencari kerhidoan kami , benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami ( QS Al-Ankabut : 69 ) “
• Kesungguhan untuk mengubah diri
“ sungguh Allah akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah mengubah keadaan diri mereka sendiri ( QS Ar-Ra’d : 11 ) “
Jika ingin menjadi lebih baik maka anda harus memiliki kesungguhan untuk berusaha mengubah diri anda sendiri karena jika anda tidak bersungguh-sungguh mengubah diri maka sebaiknya janganlah berharap bahwa Allah akan mengubah kondisi anda.
• Kesungguhan dalam mencari Nafkah
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk selalu dan senantiasa berusaha dengan bersunguh-sungguh dalam mencari nafkah hidup, selain dari mendapatkan rezeki yang melimpah juga kita akan mendapatkan ampunan dari Allah.
Rasulullah SAW bersabda :
“ sesungguhnya diantara perbuatan dosa ada yang tidak dapat dihapuskan oleh ( pahala ) shalat, sedekah, ataupun haji namun hanya dapat ditebus dengan kesungguhan dalam mencari nafkah penghidupan “
“ barang siapa yang pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia di ampuni Allah “
• Mengukur kesungguhan pada diri kita sendiri
Timbul satu pertanyaan bahwa sudahkan kita bersungguh-sungguh ?
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah pada saat kita ingin membangun suatu bisnis sebagai cara kita untuk mencari hidup. Bersungguh-sungguhkah kita dalam membangun bisnis itu ? apakah manjadda wajada itu sndiri sudah kita terapkan dalam membangun bisnis itu ?
Mari kita periksa pertanyaan – pertanyaan berikut ini lalu kita jadikan tolak ukur untuk diri kita jika memang kita ingin bersungguh-sungguh untuk maju.
1. Sudahkan kita bersungguh-sungguh dalam melihat peluang untuk menjalankan bisnis. Lihatlah terlebih dahulu ada berapa banyak peluang bisnis yang sudah di catat.
2. Sudah seberapa dalamkah kita meneliti ide-ide dalam berbsnis
3. Sudah berapa banyakkah ide – ide yang mengoprasikan bisnis yang telah anda coba
4. Sudah berapa banyakkah ide pemasaran yang telah anda lalukan
5. Sudah sebarapa seringkah anda gagal dalam berbisnis lalu bangkit kembali untuk mencoba
6. Seberapa keraskah anda mencari solusi dalam mengatasi masalah didalam bisnis anda
7. Sudah berapa rekan atau temankah yang anda kumpulkan untuk mendukung keberhasilan bisnis anda. Serta masih banyak lagi yang lainnya.
Penjelasan ini hanyalah sebahagian kecil dari gambaran tentang kesungguhan dalam mengubah hidup anda dan ketahuialah bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah kehendak Allah dan manusia hanyalah berusaha dan bersungguh-sungguh dami mencapai rhidonya untuk keberhasilan kita dan untuk mendapatkan ampunannya.
“ Terimakasih semoga bermanfaat “