Rukun Islam ( Syahadat )

Rukun Islam ( Syahadat ) 

Salam sobat Islam dimanapun berada, sudahkah kita bersyahadat, tahukah atau sudahkah kita bersyahadat ? jangan sampai kita tidak mengetahui cara bersyahadat sebab itulah syarat sah seseorang dikatakan sebagai seorang muslim jika ia sudah melafaskan syahadat.

Mengapa didalam artikel ini saya berbicara seolah-olah masih ada umat islam yang tidak mengetahui syahadat itu apa ? ya... benar dan betul bahwa masih ada saudara kita yang ketika diperintahkan untuk bersyahadat tetapi mereka tidak mengetahui apa itu syahadat dan bagaimana lafasnya, lucu memang jika mengingat penomena atau kejadian yang seperti ini, misalnya kejadian ketika akad nikah yang ketika diperintahkan untuk bersyahadat namun justru yang dilakukannya bukan melafaskan kalimat syahadatnya, adapula yang bertanya apa itu syahadat, dan lain sebagainya, 

kejadian ini mengingatkan kita bahwa masih banyak diantara saudara kita yang menyepelakan hal ini (syahadat ) yang tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang tersebut masih lemah imannya dan ilmunya tentang agamanya, semoga kita bukan bahagian dari itu semua aminn.., dan sebagai pengingat maka mari kita sama-sama menyimak ulasan berikut ini : 

Syahadat atau ( kesaksian ) ini memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati lalu mengamalkannya dengan perbuatan. Adapun manusia yang mengucapkan dengan lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkanya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya tersebut. 

Makna “ Laa ilaha illallah “ yaitu : tidak yang berhak di sembah secara haq di langit dan dibumi melainkan Allah semata. Ialah “ ilah “  yang berhak , sedangkan “ ilah “ ( sesembahan ) yang disembah selainya dari padanya itu adalah perbuatan Batil, sedangkan makna “llah” maknanya ma’bud ( yang di ibadahi )artinya secara harfiah berarti “ tiada tuhan selain Allah “



Rukun Islam ( Syahadat )
Rukun Islam ( Syahadat ) 

Orang yang beribadah kepada yang selain Allah disebut sebagai orang yang “ kafir “ dan “ musyrik “ terhadap Allah sekalipun yang dia sembah itu seorang nabi atau wali, sekalipun ia beralasan supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bertawasul kepadanya. Sebab orang –orang musyrik yang dahulu menyelisih Rasul. Mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan orang soleh melainkan dengan meggunakan alsan ini, tetapi itu merupakan alasan yang batil dan tidak benar karena mendekatkan diri kepada Allah dan bertawakkal kepadanya tidaklah boleh dengan cara menyembah yang lain dari padanya atau menyelewengkan ibadah selain dari padanya. 

Melainkan hanya dengan menggunakan nama-namanya serta sifat- sifatnyalah dengan memalalui perantara amal soleh yang diperi9ntahka kepada manusia seperti shalat, shodaqah, berzikir, puasa, jihad, haji berbakti kepada kedua orang tua serta banyak lagi yang lainnya, demikian pula dengan perantara doanya seorang mukmin yang msih hidup dan hadir di hadapannya ketika mendoakan.

Demikianlah penjelasan singkat tersebut diatas semoga memberi manfaat bagi kita semua terutama untuk saya pribadi dan semoga Allah Swt senantiasa membari ganjaran yang sebaik-baik orang yang beriman kepadanya dan membarikan syafaatnya bagi kita semua aminn.


“ Terimakasih semoga bermanfaat “ 

BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE

Sekilas tentang penulis : Aksara Tanpa makna

English Learning Forign