Pendidikan Karakter Islami

Pendidikan Karakter Islami 

Salam sahabat muslim sekalian, berikut adalah artikel yang akan membahas mengenai Pendidikan Karakter Islami yang semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua dan berikut ulasannya :

Pada dasarnya persoalan hidup dan kehidupan adalah proses pendidikan yang hendaknya mengembangkan pandangan hidup yag sesuai dengan tantangan dan kehendak zaman. Seiring dengan perkembangan zaman , pembahasan teori dan konsep pendidkan semakin meluas dan memiliki ruang yang seknifikan untuk kita kaji ulang. Ada 3 hal yang melatar belakangi hal itu yakni : 

1. Pendidikan melibatkan peserta didik ,pendidikan dan penanggung jawab pendidikan yang ketiganya merupakan sosok manusia yang dinamis.

2. Perlunya inovasi pendidikan untuk mengimbangi perkembangan sains dan teknologi .

3. Tuntutan globalisasi dalam segala hal.


Ketiga alasan diatas merupakan tantangan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan agar peserta didik terus melangsungkan kehidupannya dalam kondisi yang dinamis, inovatif dan mengglobal tanpa mengurangi keterlibatannya dalam iptek ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) serta kesungguhannya dalam Imtaq ( iman dan Taqwa )

Pendidikan Islam Dan Pendidikan Ruhaniah


Subjektifitas manusia dalam mengkaji pendidikan itu sndiri memunculkan berbagai konsep dan teori pendidikan sesuai dengan wacana dan cara pandang mereka. Salah satunya yakni konsep pendidikan islam yang didasarkan atas nilai – nilai dogmatis islam sebagai wahyu Ilahi tanpa mengesampingkan sumber-sumber komponen lain dalam pendidkan. Seperti dukungan kuat dari adat , budaya dan capaian ilmu pengetahuan, untuk perlu adanya reaktualisasi pemahaman dalam upaya implementasi nilai adat secara holistic dalam kehidupan anak didik sehingga penetapan nilai-nilai pendidikan tidak hanya didalam bentuk mata pelajaran saja tetapi perlu diaktualisasikan didalam kehidupan disekolah.


Pendidikan Karakter Islami
ahlussunnah wal jamaah

Pendidikan Islam adalah pendidikan jasmani dan ruhani berlandaskan hukum-hukum agama islam menuju terbentuknya pribadi utama dalam ukuran islam. ( Drs. Ahmad Marimba ) , dan pendidikan islam adalah proses transiteralisasi pengetahuan dan nilai islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, bimbingan, pembiasaan , pengasuhan, pengawasan dan pengembangan potensi guna mencapai keselarasan hidup didunia dan di akhirat. ( Dr. Abdul Mujid ). Dari pengertian diatas dapat di ambil rumusan bahwa pendidikan islam adalah usaha-usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan nilai islam baik dalam bentuk bimbingan rohani maupun jasmani guna mewujudkan terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian utama serta keselamatan dunia akhirat. 

Didalam undang-undang nomor 20 tentang system Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Masyarakat  bangsa dan Negara ( pasal 1, butir 1 ) pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tingkah laku sesorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melaui pengajaran dan latihan. 

Dalam bahasa Arab , kata pendidikan biasanya diwakili oleh kata tarbiyah yang secara keseluruhan menghimpun kegiatan yang terdapat dalam pendidikan yaitu membina , memelihara, mengajarkan, menyucikan jiwa dan mengingatkan manusia terhadap hal-hal yang baik. 
Pendidikan islam adalah pendidikan manusia seutuhnya , akal dan hatinya, rohani dan jiwanya serta akhlak dan keterampilannya. Karakteristik pertaman pendidikan islam adalah penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan , penguasaan dan pengambangan atas dasar ibadah kepada Allah SWT. Setiap penganut islam diwajibkan mencari ilmu pngetahuan untuk dipahami secara mendalam yang dalam taraf selanjudnya dikembangkan dalam kerangka ibadah guna kemaslahatan umat manusia, pencarian penguasaan dan pengambangan ilmu pengetahuan ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan,dan pada prinsipnya berlangsung seumur hidup. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah ( Life long education ) dalam system pendidikan modern. 

Dalam upaya menciptakan pendidikan islamharus ditata kembali sehingga program pendidikan berorientasi pada pencapaian dan penguasaan kompetensi tertentu, oleh karena itu pendidikan islam harus mempunya sifat  : 

1. Multi program yang berorientasi pada tujuan perspektif dan kebutuhan deskriptif.

2. Setiap program disusun dengan menggunakan prinsip pemaduan konpetitif kognitif, efektif dan “akhlak “

3. Diversifikasi program ditata sesuai dengan kebutuhan nyata didalam lingkungan sekolah yang berorientsi pada penampilan perilaku anak didik yang islami. 

Internalisasi nilai islam dan pembentukan karakter.


Hakikat dasar dari pndidikan islam dan pendidikan ruhani adalah penciptaan karakter anak islam yang islami. Sementara proses penciptaan karaktr islami itu sendiri adalah penumbuhan kehidapan yang disadari memiliki hubungan langsung dengan sang khaliq. Penyadaran dan kesadaran tentang adanya koneksi langsung antara mahluk dengan yang khaliq dipastikan menjadi mahluk terlatih uantuk hati-hati dalam hidup dan akan memiliki karakter yang mulia. Didalam khazanah keilmuan islam, konsepsi dan amali yang mengajarkan tentang pembentukan karakter ada didalam ilmu Tasawuf. 

Tasawuf adalah inti agama . inti terdalam dari teori dan latihan spiritual melalui jalan tasawuf adalah muraqabah,musyahadah dan muhasabah.

Muraqabah adalah : tidak dikuasai oleh segala sesuatu selain dari Allah dan terus menerus memfocuskan hati dan perbuatan kepadanya.
Musyahadah adalah : menyaksikan keagungan dan keindahan Allah dalam seluruh eksistensi apapun bentuknya yang artinya tidak mudah silau oleh gemerlapnya kehidupan duniawiyang seringkali memukau dan mengunsur nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
Musahabah adalah : introspeksi diri yang terus menerus agar tidak lalai dari jalan Allah dan agama artinya selalu waspada terhadap pelanggaran agama dan pelanggalaran nilai. 


Dalam sunia pendidikan khususnya terhadap pembentukan karakter islami maka semua komponen didunia pendidikan diupayakan menciptakan situasi yang mungkin semua pihak mendapatkan inti dari agama dan inti dari Tasawuf. Dalam pembelajaran dan pembiasaan dapat ditempuh cara-cara yang mengedepankan internalisasi nilai-nilai keberimanan yaitu mencari dan menemukan jawaban yangbenar tentang keberimanan . dengan mencari dan menemukan jawaban yang benar dan optimal atas pertanyaan maa huwal imaan ? kemudian dilanjudkan dengan mendalami pertanyaan tentang kberislaman dengan mencari dan menemukan jawaban yang benar dan optimal atas pertanyaan maa huwal islaam ? dan yang terkahir di upayakan untuk menjelaskan dan menerapkan makna Ihsan yaitu : mencari jawaban yangbenar dan tinggi atas pertanyaan maa huwal ihsan. Dalam hadist dijelaskan tentang ikhsan adalah : 

“ Anta’ budallaha kaannaka tarahu fainlam tantarahu fainnahu yaraka ” 

yang artinya :

"sembahalah Allah seakan-akan engkau sungguh melihatnya dan bila tidak melihatnya ( memang engkau tidak bisa melihatnya ) maka sadarilah bahwa dia sungguh melihatmu ( Hadist riwayat Bukhari –muslim)"

Perbuatan ihsan itu pada dasarnya mengembalikan kehidupan pada kesederhanaan (qana’ah), dan berusaha mengidentifikasika  diri dengan Allah memalalui perbuatan terpuji (takhalluqu bi akhlaqil Allah) dengan menjaga kesucian diri serta melakukan ibadah-ibadah yang membersihkanhati, menjauhkan diri dari pengaruh buruk. Cirri seperti ini sesuai sekali dengan karakteristik tasawuf yaitu : the code of the heart (fiqh al-batin), or the purification of the soul (tazkiyatul al-nafs) or feeling of God’s presence (al-ihsan). 

Derajat ihsan adalah derajat tertinggi dari keberagamaan islam, dan derajat ihsan tidak akan didapat tanpa mencapai derajat iman dan islam terlebih dahulu. Kualitas ibadah orang sudah sampai pada derajat ihsan sudah sangat dengan Tuhan. Mencari dan menemukan jawaban tentang iman dan islam pada dsarnya sudah berjalan melalui pembelajaran koognitif dan sudah ada dalam kurikulum sekolah sesuai jenjangnya. Sedangkan pemahaman tentang ihsan masih sangat terbatas. Penerapan tentang konsep ihsan adalah merupakan pelaksanaan pendidikan karakter yang islami, karena seorang baru bisa sampai kederajat ihsan apabila ia telah lebih dulu melalui level proses pencerahan dan pengalaman yang ketat . ketiga prorses level tersebut adalah : “ takhalli/ta’abbud/tilawah “ , “ tahalli/taqarrub/tazkiyah” dan “ tajalli/tahaquq/taklim “. 

Takhalli adalah proses pembebasan dalam bingkai /level ta’abbud dalam arti suatu peribadatan atau pengabdian yang didasarkan atas negosiasi hamba dengan Allah SWT dalam bentuk pahala dan dosa atau surga dan neraka. 

Level ta’abbud ini memiliki empat (4) tahap yaitu : 

1. taubat

2. Waraq dalam arti kehati-hatian dalam bertindak agtar tidak jatuh kedalam perbuatan dosa dan maksiat atau salah dan syubahat.

3. zuhud atau asketik atau tidak dimasukkan benar kedalam hati, dan

4. warak dalam arti memebutuhkan Allah dan Rasulnya di setiap waktu dan tempat.

Proses tahalli adalah proses pembangunan jiwa dalm level taqarrub (letup-letupan jiwa yang berusaha mendekatkan kualitas diri dengan Allah SWT) tanpa konpensasi dosa-pahal atau surge-neraka. Pada level init aid motivasi beragama lain, kecuali untuk mendekatkan kualitas diri sedekat mungkin dengannya dan sampai menyatu dengannya. Oleh sebab itu level ini memiliki pula empat tahap,yaitu :

1. Tawakkal

2.  Sabar

3. Rida

4. syukur

Proses Tajalli adalah proses pencerahan/tahaqquq dalam arti transparansi hubungan hamba dengan Tuhan yang dilakukan tidak dengan amal saleh saja, tetapi dengan banyak kontemplasi terhadap tuhan. Level tajalli memiliki pula empat tahap dan sekaligus merupakan buah pencerahan jiwa yang sangat indah dan manis, yaitu :


1. Mahabbah (cinta Tuhan)

2. Makrifat

3. Hakikat

4. Ksyaf(tersingkapnya tabir dengan sihir) 

Titian spiritual yang paling efektif dalam spritualitas islam adalah shalat yang khusyuk.

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Pendidikan islam menepmpatkan manusai sebagai khalifahtullah dan hamba Allah yang memiliki kualifikasi ahsanu taqwin. Pendidikan islam adalah pendidikan yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi pengalian potensi manusia untuk bdikonstribusikan bagi kebaikan dan kesejahteraan umat manusia dan alam semesta. Penanaman nilai-nilai islam yang utuh, komprhensif dan teringerasi disadari aka membentuk karakter manusia yang sesuai dengan design yang penciptanya. Semoga pengelola dan pihak yang peduli pada pendidikan islam lebih tangguh dan berinovasi terus untuk mengaktualisasikan pesan suci pendidikan islam. Amin

Demikianlah penjelasan singkat ini semoga kita adalah bagian dari orang-orang yang beriman dan semoga segala hal yang kita lakukan didalm kehidupan kita senantiasa bernilai ibadah dan dinilai sebagai ibadah dihadapan Allah yang Maha Esa. aminn..

“Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaat”
     

BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE

Sekilas tentang penulis : Aksara Tanpa makna

English Learning Forign